Mengenal Sufi Rabi'ah Al-Adawiyah. Rabi'ah al-Adawiyah bertaubat dengan sungguh-sungguh dan menjalani ritual dan kehidupan spiritualitas, seperti shalat, tahajud, berdoa memohon ampunan Allah (Istighfar), membaca al-Qur'an dan selalu mengingat kematian. Begitulah Rabi'ah menjalani hari-harinya sampai wafatnya.
Rabiah Al Adawiyah adalah seorang sufi dan penyair wanita yang lahir di Irak pada abad ke-8. Ia dikenal sebagai salah satu tokoh sufi yang paling berpengaruh dalam sejarah Islam. Kata bijak Rabiah Al Adawiyah menginspirasi dan memotivasi banyak orang untuk mencari kebenaran dan cinta yang lebih dalam dalam hidup mereka.
Di dalam kitab Karamah al-Auliya, Syekh Yusuf Nabhani mencatat ada empat karamah yang dimiliki oleh Rabi'ah: * Suatu ketika, dikala Rabiah berjalan melewati seorang pemuda yang sedang mengembala kambing. Rabiah berkata, "saya ingin berangkat melaksanakan haji." Tiba-tiba laki-laki itu mengeluarkan segenggam emas dari saku pakaiannya.
Nama lengkapnya adalah Rabi'ah binti Ismail al-Adawiyah al-Basriyah. Rabiah merupakan sufi wanita beraliran Sunni pada masa dinasti Umayyah yang menjadi pemimpin dari murid-murid perempuan dan zahidah, yang mengabdikan dirinya untuk penelitian hukum kesucian yang sangat takut dan taat kepada Tuhan. Pada suatu hari seorang lelaki datang kepada Rabiah al-Adawiyah al-Bashriyah dan bertanya, "Saya ini telah banyak melakukan dosa. Maksiat saya bertimbun meleblhl gunung-gunung. Andaikata saya bertobat, apakah Allah akan menerima tobat saya?"Rabi'ah Al-Adawiyah dijuluki sebagai "The Mother of the Grand Master" atau Ibu Para Sufi Besar karena kezuhudannya. Ia juga menjadi panutan para ahli sufi yang lain seperti Ibnu al-Faridh dan Dhun Nun al-Misri. Kezuhudan Rabi'ah juga dikenal hingga ke Eropa.
Konsep tarekat Rabiah Al Adawiyah sebagai sufi perempuan tersebut yakni bertutur perihal cinta seorang hamba kepada Tuhannya tanpa syarat, yakni tanpa takut atas api siksa neraka maupun harapan ihwal kenikmatan surga, cinta yang murni tanpa balasan. tb1BNrC.