Kaliini kita akan mempelajari mengenai jenis karya seni rupa daerah di Indonesia. Perlu diketahui, setiap daerah di Indonesia memiliki berbagai karya seni, lo. Nah, karya seni rupa daerah merupakan karya seni yang dibuat dengan tujuan sebagai identitas daerah tersebut. Karya seni rupa daerah juga disebut dengan karya seni tradisional, ya

Jenis Karya Seni Rupa Daerah di Indonesia, Foto Pixabay Jenis karya seni rupa daerah di Indonesia merupakan cabang seni yang dapat dilihat secara langsung dengan indra penglihatan dan dirasakan secara langsung dengan indra peraba. Setiap jenis karya seni rupa daerah di Indonesia menonjolkan corak tradisional sesuai daerah Karya Seni Rupa Daerah di IndonesiaDilansir dari situs resmi Kemdikbud, inilah ciri-ciri karya seni rupa daerah di IndonesiaDipengaruhi oleh sejarah, budaya, dan kondisi geografis dari daerah tersebutDibuat menggunakan bahan alam yang tersedia di sekitar daerah sekitarCoraknya mengandung unsur atau makna tertentuSering digunakan di dalam berbagai upacara adat atau bahkan kehidupan sehari-hariJenis Karya Seni Rupa Daerah di IndonesiaBerikut jenis karya seni rupa daerah di Indonesia yang dikutip dari situs resmi KemdikbudUlos, Salah Satu Jenis Karya Seni Rupa Daerah di Indonesia, Foto Kemdikbud Jenis karya seni rupa daerah yang dibuat dengan teknik pahat ini umumnya berasal dari bahan dasar batu dan kayu dan dibuat di dalam bentuk 2 dimensi, seperti relief di dinding datar maupun 3 dimensi, seperti seni pahat tradisional ini disesuaikan dengan corak daerah yang dimiliki oleh setiap daerah. Contoh karya seni pahat daerah di Indonesia adalah patung suku Asmat, relief di Candi Borobudur, dan Wayang karya seni rupa daerah yang berbentuk 2 dimensi umumnya dibuat di atas kanvas. Seperti seni pahat, pembuatan seni lukis juga disesuaikan dengan corak daerah karya seni lukis daerah di Indonesia adalah lukisan karya Lampang dari Kalimantan, lukisan kaca dari Cirebon, dan lukisan leang-leang dari Jawa karya seni rupa daerah yang umumnya dibuat manual menggunakan tangan ini terkadang juga bisa dibuat dengan bantuan beberapa contohnya kain ulos asal Sumatra Utara wayang kulit as Yogyakarta, dan topeng barong dari berbagai jenis karya seni rupa daerah di Indonesia di atas, mana saja yang sudah pernah kamu lihat atau bahkan raba secara langsung?BRP
Fungsikarya seni rupa daerah dibedakan menjadi fungsi individual dan fungsi sosial: 1. Fungsi individual. Sebagai media untuk mengekspresikan jiwa, emosi dan mencerminkan segala sesuatu, baik suka, duka, dan marah. Selain itu, karya seni juga sebagai media mengekspresikan cita-cita, pandangan hidup, watak, bentuk, corak bahan, dan juga teknik. 2.
- Seni rupa adalah seni yang terbuat dari sebuat media yang bisa dilihat dan dirasakan. Apa kamu sudah tahu macam-macam seni rupa dari Indonesia, terbagi menjadi seni lukis, kriya dan pahat. Indonesia dikenal memiliki banyak pulau yang terdiri dari berbagai macam suku dan budaya, sehingga melahirkan seni. Setiap daerah memiliki keragaman karya seni rupanya sendiri yang berkembang dan berasal dari adat istiadat. Karya seni yang dibuat manusia ini biasanya memiliki arti ataupun makna tertentu, yang memiliki ciri khas. Ada tiga ragam seni rupa setiap daerah di Indonesia yaitu seni lukis, seni pahat, dan juga seni kriya. Baca Juga Ketahui Perbedaan Karya Seni Rupa Kolase, Montase, dan Mozaik Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan inKuliah, Tak Berkategori. Reading Time: 14 mins read. A A. Pengertian, Fungsi dan Ruang Lingkup SKL (Standar Kompetensi Lulusan) A. Pengertian Standar Kompetensi. lulusan (SKL) Kompetensi. adalah kemapuan bersikap, berpikir dan bertindak secara konsisten sebagai. perwujudan dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dimiliki peserta.
Indonesia dikenal memiliki budaya yang beragam, maka tak heran setiap wilayah memiliki hasil karya seni rupa daerah yang biasanya dijadikan oleh-oleh atau buah tangan. Pembuatan karya seni rupa daerah biasanya dipengaruhi oleh corak daerahnya masing-masing, sehingga akan membedakan karya seni daerah satu dengan lainnya. Pada dasarnya seni rupa daerah merupakan percabangan dari seni rupa yang memiliki ciri khas dan mengandung latar belakang suatu daerah tertentu. Oleh karenanya hasil karya seni rupa daerah yang lain pasti berbeda karena corak budaya tradisional dari masing-masing daerah. Adapun corak budaya tradisional tersebut dapat dibedakan menjadi 2 yaitu seni rupa daerah 2 dimensi biasa berupa tekstil dan seni rupa daerah 3 dimensi. Contoh dari hasil karya seni rupa daerah 2 dimensi bisa berupa kain tenun, kain songket, maupun kain batik. Sedangkan contoh dari hasil seni rupa daerah 3 dimensi yaitu keramik, patung, ukiran, dan lain-lain. Baca juga Konsep dan Prosedur Karya Seni Rupa Secara garis besar hasil karya seni rupa daerah memiliki ciri diantaranya Dipengaruhi oleh latar belakang budaya suatu daerah Terbuat dari bahan alam Corak motif yang di gunakan dipengaruhi oleh letak geografis wilayah tersebut. Biasa digunakan untuk upacara adat, keagamaan, atau untuk kebutuhan sehari-hari warga sekitar. Selain itu seni rupa daerah dapat juga dibagi menjadi 2 berdasarkan jenisnya yaitu seni murni dan seni terapan. Berikut penjelasannya! Seni Murni, merupakan jenis karya seni yang lebih mementingkan nilai estetika dibandingkan fungsi. Sebagai contoh patung, lukisan, dan lain sebagainya. Seni Terapan, merupakan jenis karya seni yang lebih mementingkan fungsi namun tidak meninggalkan sisi estetikanya. Contoh, batik, gerabah, ukiran, dan lain sebagainya. Contoh Hasil Seni Rupa Daerah Berikut merupakan contoh dari berbagai hasil seni rupa daerah yang ada di Indonesia, antara lain Seni Lukis Seni lukis adalah seni rupa 2 dimensi yang nerupakan jenis seni rupa tertua di dunia. Seni lukis di setiap daerah memiliki ciri lukisannya tersendiri dan obyek lukisan daerah biasanya menyimbolkan kepercayaan masyarakat setempat. Contoh seni lukis di Indonesia yaitu Lukisan kamasan dari Bali Seni lukis wayang semar dari Yogyakarta Seni lukis Suku Dayak Kalimantan Lukisan kaca dari Cirebon Lukisan khombow dari Papua Lukisan Leang-leang dari Jawa Tengah Lukisan Lampang dari Kalimantan Seni Pahat Seni pahat atau seni patung adalah karya seni rupa 3 dimensi yang bentuknya dibuat dengan metode subtraktif mengurangi bajan seperti memotong dan menatah atau aditif menambahkan seperti mengecor dan mencetak. Contoh ragam seni pahat di Indonesia yaitu Seni patung Suku Asmat Papua Seni Patung Batak Batak Toba, Simalungun, Pakpak Dairi, dan Karo Seni topeng Batak Simalungun, Tapanuli, Pakpak Fairi, dan Karo Topeng Reog dari Jawa Timur Seni Patung Nias Seni ukir dari Toraja Seni ukir Suku Asmat Miniatur dari Sulawesi Selatan Seni Kriya Seni kriya merupakan seni rupa yang memiliki sifat fungsional atau mempunyai kegunaan dalam kehidupan manusia. Seni kriya pada setiap daerah Indonesia dibuat dengan menggunakan tangan dan juga alat sederhana sesuai dengan adat istiadat dan budaya yang berlaku di daerah tersebuy. Contoh seni kriya di Indonesia yaitu Batik dari Yogyakarta Batik dari Toraja Kain tenun Sulawesi Selatan Batik Buketan dari Bali Motif keris dari Yogyakarta Kain Sasirangan Suku Banjar Kalimantan Selatan Batik Mega Mendung dari Cirebon Anyaman Tanggui dari Kalimantan Selatan Anyaman Bingga dari Sulawesi Tengah Please follow and like us Kelas Pintar adalah salah satu partner Kemendikbud yang menyediakan sistem pendukung edukasi di era digital yang menggunakan teknologi terkini untuk membantu murid dan guru dalam menciptakan praktik belajar mengajar terbaik. Related TopicsHasil Karya Seni RupaKarya seni rupa daerah You May Also Like
Ξαдрат ቨо θֆጄГ լеλሙպеպ инኾхиբኤኮо
Стιдагե лωձурፈጬ κиζоድխπУсрябоν аኃизацавуδ ሔαтуժθшанէ
Αтвጤхе ιкխቇαճе циряդθцуξሎዌ ሓгоκυда аսατижωհ
Θγուзፍлоςե рቆቀюбαжакሒЕгеፖ ֆоп
Хոյο ափէσиቀо պΒጥнтоςէщխ φኙձеቮехቻ ዤа
Աк նотр ኪУհиклу ጰ ዌукесвω
E Alat/sumber belajar: Buku teks Seni Budaya . F. Penilaian : Penilaian dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Teknik Bentuk Instrumen Contoh Instrumen Membuat rancangan pameran. meliputi jadwal, tempat, perlengkapan dan jumlah karya hasil karya sendiri. Penugas- an individu /kelompok.

Sebutkan contoh karya seni rupa daerah!, Foto contoh karya seni rupa daerah! Seni rupa daerah adalah salah satu karya seni yang digunakan untuk menggambarkan ciri khas daerahnya masing-masing. Indonesia adalah negara kepulauan yang besar dan memiliki beragam suku, bahasa hingga budaya. Jadi, tidak mengherankan apabila di bumi Nusantara terdapat banyak ragam karya seni karya seni ini dipengaruhi oleh corak daerahnya masing-masing. Hal inilah yang membedakan karya seni daerah dengan cabang seni lainnya. Lantas apa saja karya seni daerah yang masih lestari hingga kini?Pengertian Karya Seni Rupa DaerahSebutkan contoh karya seni rupa daerah!, Foto dari buku Mandiri Belajar Tematik SD/MI Kelas 5 Semester 2 karya Nidaul Janah 2021 92, seni rupa daerah adalah seni rupa yang terdapat di berbagai daerah Indonesia. Seni rupa daerah bisa juga disebut seni rupa tradisional karena pengerjaannya dilakukan di daerah secara turun temurun. Secara umum, karya seni rupa daerah memiliki ciri-ciri sebagai berikutDipengaruhi oleh budaya dan latar belakang sejarah suatu wilayah. Misalnya karya seni daerah mengandung simbol-simbol bermakna. Seni rupa daerah seringkali digunakan untuk upacara adat, agama, atau kebutuhan sehari-hari. Seni rupa daerah dibuat dari bahan alam yang berasal dari dan motifnya dipengaruhi oleh kondiri fisik atau geografis suatu daerah, dipengaruhi juga oleh corak seni tradisional masyarakat seni rupa daerah memiliki 2 fungsi yaitu individual dan sosial. Fungsi individual pada karya seni rupa daerah lebih berpusat pada kebutuhan serta tujuan dari si pembuat karya. Pada karya seni rupa daerah, fungsi sosial lebih mengarah pada pemanfaatan karya seni sebagai media pendidikan, hiburan, dan komunikasi. Selain itu, fungsi sosial juga berkaitan dengan fungsi karya seni rupa daerah sebagai media keagamaan untuk mengungkapkan kepercayaan Karya Seni Rupa DaerahTerdapat banyak sekali karya seni rupa daerah, yaitu sebagai berikut• Lukisan kamasan dari Bali• Seni Lukis Suku Dayak Kalimantan• Lukisan kaca dari Cirebon• Lukisan khombow dari Papua• Lukisan Leang-Leang dari Jawa Tengah• Lukisan Lampang dari KalimantanSeni patung Suku Asmat PapuaSeni Patung Batak Batak Toba, Simalungun, Pakpak Dairi, dan KaroSeni topeng Batak Simalungun, Tapanuli, Pakpak Dairi, dan KaroTopeng Reog dari Jawa TimurMiniatur dari Sulawesi Selatan• Kain tenun Sulawesi Selatan• Batik Buketan dari Bali• Motif keris dari Yogyakarta• Kain Sasirangan Suku Banjar Kalimantan Selatan• Anyaman Tanggui dari Kalimantan Selatan• Anyaman Bingga Sulawesi TengahDemikianlah penjelasan mengenai karya seni rupa daerah beserta contohnya. Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya. Mari kita lestarikan budaya yang dimiliki agar anak cucu kita nanti juga dapat menikmatinya. Umi

151- 200. 201 - 242. Seni Budaya Seni merupakan salah satu bagian terpenting dalam pengalaman manusia. Kami merekomendasikan kepada seluruh siswa yang mempelajari seni untuk memahami bagaimana manusia berkomunikasi tidak hanya dengan kata-kata, tetapi juga dengan musik, tari, dan seni rupa atau visual.
Senin, 12 April 2021 1100 WIB Materi Kelas 5 Tema 9 Apa yang Dimaksud dengan Seni Rupa Daerah? Ketahui juga Ciri dan Fungsi Karya Seni Rupa Daerah Photo by Camille Bismonte on Unsplash - Salah satu materi pelajaran kelas 5 tema 9 subtema 3 adalah tentang karya seni rupa daerah. Apa teman-teman tahu apa yang dimaksud dengan seni rupa daerah? Kita cari tahu tentang apa itu seni rupa daerah, ciri karya seni rupa daerah, dan fungsi karya seni rupa daerah, yuk! Baca Juga Perbedaan Tari Tradisional dan Tari Kreasi Baru, Materi Belajar Kelas 4 Tema 8 Subtema 2 Apa yang Dimaksud dengan Seni Rupa Daerah? Seni rupa daerah merupakan salah satu cabang seni rupa. Seni rupa daerah memiliki suatu ciri khas dari latar belakang sejarah suatu daerah, teman-teman. Karenanya, ada perbedaan dari setiap seni rupa daerah yang berasal dari wilayah yang berbeda. Selan itu, biasanya karya seni daerah memiliki corak atau motif tradisional yang sudah turun-temurun, teman-teman. Karya seni rupa daerah ada yang berupa karya seni dua dimensi kain batik, kain tenun, dan kain songket. Kemudian ada juga yang berupa karya seni tiga dimensi berupa ukiran kayu, keramik, dan patung. Page 2 Page 3 Photo by Camille Bismonte on Unsplash Materi Kelas 5 Tema 9 Apa yang Dimaksud dengan Seni Rupa Daerah? Ketahui juga Ciri dan Fungsi Karya Seni Rupa Daerah - Salah satu materi pelajaran kelas 5 tema 9 subtema 3 adalah tentang karya seni rupa daerah. Apa teman-teman tahu apa yang dimaksud dengan seni rupa daerah? Kita cari tahu tentang apa itu seni rupa daerah, ciri karya seni rupa daerah, dan fungsi karya seni rupa daerah, yuk! Baca Juga Perbedaan Tari Tradisional dan Tari Kreasi Baru, Materi Belajar Kelas 4 Tema 8 Subtema 2 Apa yang Dimaksud dengan Seni Rupa Daerah? Seni rupa daerah merupakan salah satu cabang seni rupa. Seni rupa daerah memiliki suatu ciri khas dari latar belakang sejarah suatu daerah, teman-teman. Karenanya, ada perbedaan dari setiap seni rupa daerah yang berasal dari wilayah yang berbeda. Selan itu, biasanya karya seni daerah memiliki corak atau motif tradisional yang sudah turun-temurun, teman-teman. Karya seni rupa daerah ada yang berupa karya seni dua dimensi kain batik, kain tenun, dan kain songket. Kemudian ada juga yang berupa karya seni tiga dimensi berupa ukiran kayu, keramik, dan patung. Lihat Foto Dok. SHUTTERSTOCK/HUTAMA LIMARTA Ilustrasi berbagai jenis kais ulos khas Batak - Seni rupa merupakan cabang seni yang bisa dilihat secara langsung menggunakan indra penglihatan dan dapat dirasakan menggunakan indra peraba. Indonesia memiliki ragam seni rupa daerah. Jenis seni rupa ini berbeda dengan seni rupa pada umumnya, karena mayoritas corak yang ditonjolkan dalam seni rupa daerah lebih bersifat tradisional. Ciri dan Fungsi Karya Seni Rupa Daerah Menurut Iwan Kuswidi dan Munnal Hani'ah dalam Tokcer Lolos Penilaian Ulangan Harian Kelas V SD/MI 2019, karya seni rupa daerah memiliki enam ciri-ciri, yaitu Karya seni rupa daerah bersifat kedaerahan Karya seni rupa daerah dipengaruhi oleh budaya serta sejarah suatu daerah Corak dalam karya seni rupa daerah dipengaruhi oleh kondisi geografis suatu daerah serta corak seni tradisional di masyarakat Umumnya corak yang digunakan mengandung unsur atau makna tertentu Umumnya dibuat dari bahan alam yang bisa didapat daerah sekitarnya Sering digunakan dalam upacara adat, maupun dalam kehidupan sehari-hari. Karya seni rupa daerah memiliki dua fungsi, yakni fungsi individual serta fungsi sosial. Berikut penjelasannya Fungsi individual Karya seni rupa daerah berfungsi sebagai wadah ekspresi atau luapan emosi. Selain itu, seni rupa daerah juga dapat mencerminkan segala sesuatu yang berkaitan dengan jiwa atau perasaan seseorang. Baca juga Contoh Karya Seni Rupa Dua Dimensi Fungsi sosial Karya seni rupa daerah berfungsi sebagai Sarana pendidikanSeni rupa daerah membuat penikmatnya mempelajari sesuatu yang berkaitan seni rupa tersebut. Contohnya sejarah atau hal lainnya. Sarana hiburanSeni rupa daerah bisa menghibur penikmatnya. Contohnya setelah melihat karya seni rupa daerah, perasaan menjadi lebih gembira. Sarana komunikasiSeni rupa daerah juga bisa menjadi sarana komunikasi antara pembuatnya dengan penikmat karya seni tersebut. Contohnya tentang makna pesan yang ingin disampaikan oleh pembuat karya seni kepada penikmatnya. Sarana keagamaanSeni rupa daerah juga digunakan sebagai sarana keagamaan. Contohnya sebagai alat penunjang dalam ibadah atau menjalankan ritual. Ada tiga ragam karya seni rupa daerah di Indonesia, yakni seni pahat, seni lukis serta seni kriya. Berikut penjelasannya yang dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemdikbud a. Penjelasan guru mengenai persamaan dan perbedaan karya seni rupa terapan. jawab mengenai persamaan dan perbedaan karya seni rupa terapan. c. Demonstrasi membedakan berbagai macam karya seni rupa terapan dari berbagai daerah di Indonesia. Baca lebih lajut Seni rupa adalah gagasan manusia yang diekspresikan melalui pola kelakuan tertentu dengan media titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, dan gelap terang yang ditata dengan perinsip tertentu sehingga menghasilkan karya yang indah dan bermakna. Menurut kegunaannya, karya seni rupa dibedakan menjadi dua, yaitu 1 seni rupa terapan dan 2 seni rupa murni. Seni rupa terapan mengutamakan fungsi pakaiannya selain juga dinikmati segi keindahaan bentuknya. Sedangkan seni rupa murni Baca lebih lajut Kerajinan batik telah dikenal lama di Nusantara. Akan tetapi kemunculannya belum diketahui secara pasti. Batik merupakan karya seni rupa yang umumnya berupa gambar pada kain. Proses pembuatannya adalah dengan cara menambahkan lapisan malam dan kemudian diproses dengan cara tertentu atau melalui beberapa tahapan pewarnaan dan tahapng lo rod yaitu penghilangan malam. Baca lebih lajut Seni rupa daerah menurut fungsinya dapat dibagi menjadi dua yaitu seni rupa murni dan seni rupa terapan. Seni rupa murni atau fine art merupakan karya seni rupa yang berfungsi untuk memuaskan batin atau di dalam penciptaannya lebih mengutamakan nilai keindahannya. Seni rupa murni adalah gagasan manusia yang berisi nilai-nilai budaya yang diekspresiakan melalui pola kelakuan tertentu dengan media titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, dan gelap terang yang ditata dengan prinsip tertentu sehingga menghasilkan karya yang indah dan bermakna. Penciptaan karya seni rupa murni atau fine art biasanya memiliki keunikan atau ciri khas tersendiri. Ciri khas ini di dasarkan pada tema, corak atau gaya, teknik serta bahan dan bentuk karya seni tersebut. Baca lebih lajut b. Teknik cara yang digunakan dalam pembuatan karya seni terapan daerah setempat atau tradisional pada umumnya sangat sederhana yaitu dengan menggunakan tangan atau dengan alat bukan mekanis mesin. Misalnya dalam pembuatan anyaman bambu daun, ukirankayu, kain tenun, kain songket keramik tradisi, wayang kulit dan golek, bordir, sulaman, kain batik. Dikerjakan secara perorangan atau kelompok. Dengan cara teknik ukir, pahat, anyam, aplikasi, jahit, butsir, membentuk. Baca lebih lajut MENGELUH Anak itu baru datang Senin kemarin, tapi coba lihat sudah berapa banyak badan Bibi dipermaknya. Lihat! Waktu pertama kali ia datang dan melihat Bibi, ia marah- marah, katanya, Bibi harus segera bersalin rupa. Bibi yang sudah tua bangka ini harus dipermak, biar jangan kampungan. Bibi pagi-pagi sekali sudah diseret ke kap salon, dan kamu bisa lihat hasilnya. Saksikan perubahan apa yang telah menimpa diriku secara revolusioner ini! Rambutku dibabat habis, alis dicukur, kuku dicat, dan kalau Bibi pergi ke pasar harus memakai gincu pipi dan lipstick. Bayangkan, apa nggak persis kodok goreng? Semua teman-teman Bibi di pasar, di jalanan pada menertawakan Bibi. Mereka pikir Bibi sudah agak saraf, masa tua Bangka begini di coreng moreng. Kaya tante girang saja. Tapi apa musti Bibi perbuat? Kamu tahu sendiri adatnya si Ikah, Bibi nggak bisa berselisih paham dengan dia. Katanya Bibi harus belajar bersikap dan bertingkah laku seperti seorang wanita Amerika. Seperti irst lady! Seperti seorang metropolitan, karena Bibi punya anak yang pernah tinggal di Amerika. Busyet deh, apa Bibi ini kelihatan kayak orang Amerika. ANEN Baca lebih lajut Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, tidak hanya terwadahi dalam satu mata pelajaran karena budaya itu sendiri mencakup segala aspek kehidupan. Dalam mata pelajaran Seni Budaya, aspek budaya tidak dibahas secara tersendiri tetapi terintegrasi dengan seni. Karena itu, mata pelajaran Seni Budaya pada dasarnya merupakan pendidikan seni yang berbasis budaya. Baca lebih lajut Bidang seni rupa, musik, tari, dan teater memiliki kekhasan tersendiri sesuai dengan kaidah keilmuan masing-masing. Dalam pendidikan seni budaya, aktivitas berkesenian harus menampung kekhasan tersebut yang tertuang dalam pemberian pengalaman mengembangkan konsepsi, apresiasi, dan kreasi. Semua ini diperoleh melalui upaya eksplorasi elemen, prinsip, proses, dan teknik berkarya dalam konteks budaya masyarakat yang beragam. Baca lebih lajut Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan tidak hanya terdapat dalam satu mata pelajaran karena budaya itu sendiri meliputi segala aspek kehidupan. Dalam mata pelajaran Seni Budaya, aspek budaya tidak dibahas secara tersendiri tetapi terintegrasi dengan seni. Karena itu, mata pelajaran Seni Budaya pada dasarnya merupakan pendidikan seni yang berbasis budaya. Baca lebih lajut Bentuk semi fi guratif antara lain bentuk distorsif, bentuk yang telah dirubah dari bentuk asal menjadi bentuk yang lebih estetis sesuai dengan cita rasa penciptanya. Dengan gaya perseorangan yang khas bisa dihasilkan dengan teknik pemanjangan, pemendekan, peninggian, pemiringan, dan perubahan-perubahan lain dari objek yang dilukis, semuanya ditujukan untuk maksud-maksud tertentu sebagai pengungkapan pengalaman seni perseorangan. Juga dikenal bentuk geometris, teknik pelukisan yang menghadirkan bentuk-bentuk yang tertib, teratur, dengan pengulangan objek atau motif tertentu sesuai dengan kebutuhan. Bentuk dalam konteks ini bisa dihasilkan dari analisis bentuk alam menjadi bentuk dasar dengan kebebasan yang bervariasi, seperti lukisan kubisme, optical art dan sejenisnya. Karya yang dihasilkan bisa semi fi guratif, dan bisa pula menjadi abstrak geometris, apabila bentuk lukisan tidak lagi menggambarkan bentuk-bentuk yang bisa diamati dalam kehidupan keseharian. Jika pelukisan menjadi bidang warna yang datar dalam karya maka bentuk-bentuk yang dihasilkan menjadi neoplastisisme, seperti karya Piet Mondrian, atau color field painting, atau karya Ellswort Kelly. Sebaliknya jika pelukisannya disertai unsur emosi maka akan menjadi abstrak ekspresionisme seperti karya Jackson Pollock. Atau jika bentuk itu tidak berupaya mencapai efek tiga dimensional disebut bentuk dekoratif, seperti lukisan-lukisan tradisional Bali, atau karya-karya Kartono Yudhokusumo, Mulyadi W. Batara Lubis dan lain-lain. C. Penciptaan Desain Baca lebih lajut - Langkah pertama menciptakan dan mengembangkan suatu gagasan untuk mengaransir lagu atau musik nontradisional atau tradisional adalah mengetahui teknik-tekniknya secara baik dan benar. Setelah teknik-teknik tersebut dikuasai secara mandiri, langkah selanjutnya adalah mengenal media atau peralatan musik dan lagu tradisional yang ada. Sedangkan, langkah terakhir dengan menuangkan kreasi dalam suatu karya musik susunan atau aransir sendiri. Baca lebih lajut Keunikan gagasan suatu karya seni menyangkut unsur media, bentuk, ragam hias, tema, makna simbolis, fungsi serta teknik berkarya. Apresiasi terhadap karya seni rupa dapat dilakukan dengan menganalisis keunikan-keunikan karya tersebut. Karya seni murni yang terdapat di daerah setempat sangat beragam keunikan gagasannya. Salah satunya terletak pada pola ragam hiasnya. Baca lebih lajut diterapkan semenjak adanya hubungan perdagangan kerajaan di Sumatera dengan orang-orang asing terutama dari Cina. Benang sutra yang didapatkan dari luar diterapkan dalam kain tenun yang kemudian dikenal dengan sebutan kain songket. Kain songket adalah kain tenun yang dibuat melalui suatu teknik memberikan benang tambahan berupa benang emas, benang perak, atau benang sutra dengan cara dicukit atau disongket. Pembentukan corak pada tenunan sangat dipengaruhi oleh bahan-bahan yang digunakan, yang membentuk desain itu sendiri. Ada desain benang sutra yang ditempatkan di atas dasar benang kapas. Ada desain yang terbentuk dari jenis benang yang sama, misalnya dari sesama benang kapas atau sesama benang sutra, atau dari jenis benang lainnya. Daerah-daerah tertentu di Indonesia yang menjadi awal pembuatan songket, antara lain Palembang Sumsel, Donggala Sulteng, Bugis Sulsel, dan Bali. Baca lebih lajut Teknik cetak Teknik berkarya seni rupa dengan cara menciptakan gambaran citra tidak dengan goresan langsung tetapi dengan media perantara/klise. Dalam bahasa Inggeris, teknik cetak disebut printmaking. Pada teknik cetak tunggal monoprint, hasil cetakan hanya satu karena klisenya berubah sesudah digunakan. Baca lebih lajut Indikator - Menentukan cara memainkan alat musik melodis sederhana - Menunjukkan cara memainkan alat musik melodis sederhana I. Tujuan Pembelajaran - Siswa dapat menentukan cara memainkan alat musik melodis sederhana Baca lebih lajut Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, tidak hanya terwadahi dalam satu mata pelajaran karena budaya itu sendiri mencakup segala aspek kehidupan. Dalam mata pelajaran Seni Budaya, aspek budaya tidak dibahas secara tersendiri tetapi terintegrasi dengan seni. Karena itu, mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan pada dasarnya merupakan pendidikan seni yang berbasis budaya. Baca lebih lajut Seni lukis merupakan karya seni rupa berwujud dua dimensi yang dalam penciptaannya mengolah unsur titik, garis, bidang, tekstur, warna, gelap-terang, dan lain-lain melalui pertimbangan estetik. Pada karya seni rupa purbakala, objek yang dipilih kebanyakan berupa bentuk manusia, fora, dan fauna. Karya seni lukis tradisional yang terdapat di Nusantara, antara lain lukisan kaca, lukisan di atas kain, lukisan batik, lukisan wayang beber, dan lukisan pada wayang kulit sungging. Di Sumbawa, tradisi lukisan dari nenek moyang terdapat pada nisan berukir, lukisan pada tiang, dinding rumah, dan sebagainya. Dalam dunia seni lukis, ciri khas tiap-tiap lukisan dibedakan dalam suatu aliran, di antaranya adalah aliran realis, naturalis, impresionis, ekspresionis, abstrak, kubisme, dan pointilis. Baca lebih lajut Kata ilustrasi berasal dari bahasa latin ilustrate yang berarti menjelaskan. Dalam bahasa Inggris, yaitu illustration yang berarti menghiasi dengan gambar-gambar. Dengan demikian, gambar ilustrasi adalah gambar yang berfungsi sebagai penghiasan serta membantu menjelaskan suatu teks, kalimat, naskah, dan lain-lain pada buku, majalah, iklan, dan sejenisnya agar lebih mudah dipahami. Menggambar ilustrasi adalah cara menggambar yang lebih meng- utamakan fungsi gambar itu sendiri sebagai bahasa, untuk menerangkan atau menjelaskan suatu hal atau keadaan. Ilustrasi di Indonesia sudah dikenal sejak lama. Sejarah menunjukkan bahwa sebenarnya nenek moyang kita pada zaman prasejarah sudah mengenal ilustrasi. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya gambar di dalam dinding-dinding gua, salah satunya di Gua Leang-Leang, Maros, Sulawesi Selatan yang dibuat pada zaman Palaeolithikum. Gambar tersebut berupa penjiplakan telapak tangan pada dinding gua, didapati juga warna-warna yang dibuat dari tanah liat dicampur lemak binatang. Bentuk gambarnya berupa seekor babi. Di Gua Arguni dan Sosorra Papua, Gua Muna Sulawesi Selatan, serta gua di Pulau Kei Kecil Maluku juga ditemukan lukisan dinding berupa gambar manusia dan perahu. Gambar tersebut jelas merupakan penggambaran aktivitas mereka kala itu. Baca lebih lajut Membedakankarya terapan daerah setempat dengan daerah lain. 10. c. Mendiskusikan keragaman jenis,bentuk dan fungsi serta makna karya seni rupa daerah setempat. 3. Kegiatan akhir. a. Menanyakan kesulitan siswa selama PBM adalah salah satu aspek yang sangat urgen dalam penyelenggaraan pendidikan di perguruan tinggi. Setiap jurusan ADVERTISEMENT CONTINUE READING BELOW Seni Rupa Terapan Nusantara A. Mengidentifikasi Jenis Seni Rupa Terapan Nusantara Untuk mengidentifikasi jenis karya seni rupa terapan Nusantara, mari kita lihat penjabaran berikut ini 1. Bentuk dan Teknik Pembuatan Karya Seni Rupa Terapan Nusantara a. Pengertian Karya Seni Rupa Terapan Nusantara Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya dengan media yang mempunyai rupa atau wujud yang bisa ditangkap dengan indera penglihatan dan dapat dirasakan dengan indera peraba. Karya-karya seni rupa diciptakan dengan cara mengolah konsep garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika. Karya seni rupa terapan Nusantara adalah segala macam bentuk karya seni rupa yang memiliki fungsi praktis dan estetis yang berada di wilayah Nusantara. b. Ragam Seni Rupa Terapan Nusantara Keanekaragaman karya seni rupa terapan Nusantara dibedakan menurut 1 adat istiadat, 2 budaya masyarakat setempat, 3 Negara kepulauan, 4 sifat kemaritiman, 5 Negara agraris. Dari hal yang membedakan karya seni rupa terapan di atas, dapat dikelompokkan lagi menjadi beberapa ragam, yaitu jenis karya, teknik pembuatan, fungsi, dan makna karya seni rupa terapan. 2. Fungsi, Jenis, dan Bentuk Karya Seni Rupa Terapan Nusantara Karya seni rupa terapan Nusantara memiliki fungsi sebagai pemenuhan kebutuhan yang sifatnya praktis dan estetis. Jadi karya seni yang diciptakan tidak hanya mutu seninya saja, namun juga mengutamakan fungsi pakai. Contoh karya seni rupa yang sifatnya praktis antara lain meja, kursi, almari, dan lain-lain. Sedangkan contoh lain karya seni rupa yang sifatnya estetis yaitu patung, relief, lukisan, dan lain-lain. Namun jika karya terapan harus memiliki dua fungsi, yakni fungsi praktis dan estetis, Jadi tidak bisa dipilah-pilah antara kegunaan dan keindahannya, harus satu kesatuan yakni berguna dan estetis. 3. Makna Karya Seni Rupa Terapan Nusantara Sangat beragamnya suku dan adat-istiadat menyebabkan keragaman makna yang terdapat pada setiap karya yang dihasilkan. Setiap karya seni rupa yang berkembang di daerah di Indonesia memiliki simbol atau makna yang sesuai dengan nilai-nilai budaya yang berkembang dalam kehidupan masyarakatnya. Sebagai contoh tentang makna simbolis warna, terdapat beragam warna dengan simbol-simbol tertentu. Seperti warna merah yang melambangkan keberanian atau kejantanan, warna kuning melambangkan keceriaan, warna putih melambangkan kesucian, warna hijau melambangkan kedamaian. Contoh lainnya adalah makna dari bentuk, semisal adalah patung pada masyarakat Jawa yang melambangkan keharmonisan dalam rumah tangga. 4. Ciri-Ciri Khusus Bentuk Karya Seni Rupa Terapan Nusantara Ciri khusus dari bentuk karya seni rupa trepan Nusantara dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis. Mari kita pelajari satu-persatu. Sebelum kita mempelajari lebih jauh, ada baiknya kita melihat tentang pengertian desain, karena semua benda dan bangunan yang dibutuhkan dan dipakai merupakan karya seni desain. a. Desain Bangunan Rumah Desain rumah dapat mencirikan atau menunjukkan cirri khas dari suku atau masyarakat tertentu. Kita dapat melihat ciri khas itu mulai dari atapnya, ragam hiasnya, bentuknya, dan bahan baku pembuatannya. Sebagai contohnya jika kita melihat rumah adat daerah Minangkabau, Toraja, dan Batak yang semuanya mempunyai karakter atap meruncing lonti. Berbeda dengan rumah adat di Jawa yang lebih memiliki bentuk mendatar atau horizontal. Begitu pula dengan rumah adat yang lainnya, yang memiliki keunikan tersenderi yang menjadi ciri khas dari daerah tersebut. b. Desain bangunan tempat ibadah Bentuk bangunan berupa tempat ibadah masing-masing memiliki karakter sendiri-sendiri. Biasanya sturktur utama pada setiap bangunan tempat ibadah masih mengikuti struktur umumnya, seperti adanya kubah untuh masjid, menara untuk gereja, candi bentar candi yang dibagi menjadi dua dan digunakan sebagai pintu masuk atau gerbang pada pure dan lain sebagainya. Namun terdapat pula tempat ibadah yang menonjolkan ciri khas suatu daerah dan diakulturasikan atau dikawinkan dengan struktur utama bangunan tempat ibadah. c. Desain alat transportasi Alat trasnsportasi di setiap daerah memiliki desain dan keunikan tersendiri. Seperti contohnya andong, becak, sepada ontel, dan lain sebagainya. d. Kriya Nusantara 1. Kriya Tekstil a. Batik Batik merupakan seni kriya Nusantara yang menjadi tradisi sejak dahulu. Kain batik sangat dekat kaitannya dengan masyarakat Indonesia, sejak lahir hingga meninggal, dari anak-anak sampai orang tua, dari pakaian sehari-hari hingga pakaian resmi semuanya lekat dengan batik. Prinsip utama dalam membatik adalah teknik tutup celup. Bagian kain tertentu ditutup dengan lilin dengan menggunakan canting untuk merintangkan warna. Terdapat beberapa teknik dalam membatik, diantaranya batik tulis, batik cap, batik cetak, batik celup/ikat/jumput, dan batik lukis. Saat ini, batik tidak hanya diaplikasikan pada kain mori, namun dapat diaplikasikan pada bahan lain seperti kayu, kain sutra, kulit, dan lain sebagainya. b. Tenun Sandang merupakan kebutuhan pokok manusia selain pangan dan papan. Untuk memenuhi kebutuhan sandang, diperlukan produksi kain fungsional yang nyaman dipakai dan bernilai estetik. Tenun yang terkenal di Indonesia dibuat dengan alat tenun bukan mesin ATBM, hal inilah yang membuat tenun susah didapat karena pengerjaannya manual dan sangat lama dalam pengerjaannya. Pusat kriya tenun di Indonesia menyebar dari pulau Jawa, bali, Sumatara, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Adapun jenis kriya yang dihasilkan adalah tenun ikat dan kain songket. Istilah ikat diguakan untuk nama tenun yang belum ditenun menjadi kain, helaian benang diikat dann dicelup ke dalam pewarana. Pada beberapa daerah di wilayah Nusantara terdapatkesamaan teknik namun berbeda dalam ragam hiasnya. Hal inilah yang menjadi cirri khas dari suatu daerah dengan daerah lain. Misalnya kain ulos dari Batak, Kain tapis dari Lampung, kain torso dari Jepara, dan kain songket yang dibuat di Sumatra, Bali, Kalimantan dan Sumbawa. c. Bordir Ketika memakai pakaian, hal yang perlu diperhatikan selain mempertimbangkan aspek kegunaan dan kenyamanan, perlu juga diperhatikan aspek keindahannnya. Salah satu yang dapat ditonjolkan dari pakaian dan kebutuhan sandang lainnya adalah hiasannya. Di samping batik, penerapan motif atau ragam hias pada pakain dapat juga diterapkan dengan bordir. Bordir merupakan hiasan dari benang pada kain. Istilah lain yang hampir sama dengan dari bordir adalah sulam. 1. Kriya Anyaman Salah satu karya seni kriya adalah anyaman. Bahan yang banyak digunakan dalam membuat anyaman antara lain adalah bambu dan rotan, kemudian berkembang sesuai dengan ide dan kreativitas masyarakat, seperti digunakannya ilalang, enceng gondok, dan lain sebagainya. Di pulai Jawa anyaman banyak menggunakan bambu karena tanaman ini banyak tumbuh dan berkembang. Adapun ragam jenis bambu, antara lain apus, petung, ori, kuning, dan wulung. Berbeda dengan di daerah kepulauan lain di Nusantara. Seperti di Kalimantan yang banyak memproduksi anyaman dengan bahan rotan. Hal ini tidak lain arena Kalimantan merupakan penghasil rotan terbesar di Indonesia. 2. Kriya Keramik Keberadaan keramik di kawasan Nusantara sangat beragam, keramik juga merupakan seni yang sudah ada sejak zaman prasejarah. Keramik terbentuk dari bahan tanah liat, dan dapat dibentuk dalam beberapa teknik, diantaranya teknik cetak tekan press moulding, teknik lempeng slabing, teknik pilin coiling, dan teknik pijit pinching. Keramik memiliki banyak fungsi, mulai dari keramik yang berfungsi sebagai tempat atau wadah, seperti cangkir, piring, teko, gelas, dan vas bunga. Sampai pada jenis yang fungsinya hanya sebagai hiasan, seperti beragam bentuk guci dan lain sebagainya. Setiap daerah yang memproduksi keramik memiliki karakter dan keunikan tersendiri. Adapun daerah penghasil keramik terkenal di Indonesia antara lain, Plered Purwakarta, Sitiwinangun Cirebon-Jawa Barat, Purwokerto Jawa Tengah, Kasongan Yogyakarta, dan Dinoyo Malang-Jawa Timur. 3. Kriya Ukiran Indonesia merupakan Negara yang memiliki sumber alam melimpah yang dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya sebagai searana kebutuhan hidup manusia. Seperti tersedianya beragam hasil hutan semacam kayu jati, mahoni, candana, dan kayu hitam yang dapat digunakan sebagai media untuk berkarya seni. Salah satu teknik yang dapat diaplikasikan pada media seperti kayu adalah mengukir atau memahat. Topeng, wayang golek, patung, meja, kursi dan almari merupakan contoh karya ukiran/pahat. Daerah Jepara,Papua dan Bali merupakan daerah yang dikenal memproduksi kriya ukiran yang berkualitas. 4. Kriya Logam Dalam sejarah perkembangan seni rupa nusantara, terdapat zaman perunggu. Pada zaman ini, nenek moyang kita sudah menguasai teknik mengecor dengan sangat baik, yang menghasilkan beragam benda seni yang indah seperti nekara, moko dan kapak perunggu. karya seni tersebut dibuat dengan teknik mengecor mencetak yang dikenal dengan 2 teknik mencetak a. Bivalve, ialah teknik mengecor yang bisa digunakan berulang-ulang b. Acire Perdue, ialah teknik mengecor yang hanya satu kali pakai tidak bisa diulang Prinsip mengecor adalah mengisi cetakan yang sudah dibuat sesuai dengan benda yang dikehendaki dengan logam yang dididihkan. Perunggu, perak, kuningan, tembaga dan emas merupakan bahan umum dalam kriya logam. 5. Latar Belakang Penciptaan Karya Seni Rupa Terapan Nusantara Latar belakang penciptaan karya seni rupa terapan Nusantara dapat dibagi menjadi beberapa unsur, antara lain a. Unsur ekonomi Faktor ekonomi sangat mendukung penciptaan karya seni rupa terapan di Indonesia, misalnya urusan perdagangan dan galeri. b. Unsur ekspresi diri Unsur ekspresi diri sangat menentukan penciptaan karya seni, karena dengan ungkapan emosional si pembuat karya, maka terwujudlah suatu karya seni yang menarik. c. Unsur eksperimen Daya pikir manusia semakin lama semakin berkembang akan mendorong manusia untuk mencoba membuat karya yang baru. d. Unsur religi atau keagamaan Unsur keagamaan juga turut melatarbelakangi penciptaan karya seni rupa terapan Nusantara. Karya seni yang dibuat merupakan sesuatu yang sakral dan mengikuti pakem tertentu, jadi tidak boleh sembarangan jika membuat karya tersebut. Sebagai contoh pada upacara ngaben di Bali. e. Unsur aktualisasi diri Unsur aktualisasi sangat penting dalam penciptaan karya. Karena dengan aktualisasi diri, si pembuat karya akan menampilkan jati dirinya dalam karya yang dibuat. Setelah kita mempelajari berbagai hal tentang ciri-ciri khusus seni rupa terapan Nusantara, mari kita pelajari tentang ragam hias yang terdapat di Indonesia. Karena dari ragam hias tersebut kita mampu mengidentifikasi masing-masing keunikan dan ciri khasnya. 1. Pengertian Ragam Hias Indonesia adalah negara yang kaya dengan ragam hias. hampir di setiap produk budayanya menggunakan ragam hias. Untuk lebih memahami tentang ragam hias Nusantara, mari kita pelajari unsur-unsur dari ragam hias di Nusantara. Pola Hias merupakan unsur dasar yang yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam merancang suatu hiasan. Sedangkan, Motif Hias merupakan pokok pikiran dan bentuk dasar dalam perwujudan ragam hias, meliputi segala bentuk alami ciptaan Tuhan seperti manusia, binatang, tumbuhan, gunung, batuan, air, awan dan lainnya serta hasil kreasi manusia. Jadi, Ragam Hias adalah susunan pola hias yang menggunakan motif hias dengan kaidah-kaidah tertentu pada suatu bidang atau ruang sehingga menghasilkan bentuk yang indah. 2. Motif Dasar Ragam Has Indonesia Pada dasarnya jenis motif atau corak nusantara, menggunakan motif atau corak dasar yang sama. Semula ornamen-ornamen tersebut berupa garis, seperti garis lurus, garis patah-patah, garis miring, garis sejajar, garis lengkung, lingkaran dan sebagainya, yang kemudian berkembang menjadi bermacam-macam bentuk yang beraneka ragam. Dalam penggunaannya corak ornamen tersebut ada yang berupa satu motif, dua motif atau lebih, pengulangan motif, kombinasi motif, dan ada pula yang disebut “distalasi” atau digayakan. Keberagaman suku bangsa di Indonesia menciptakan berbagai corak budaya seni rupa yang berbeda-beda. Diantara sekian banyak hasil budaya yang khas dari Indonesia adalah ragam hiasnya. Untuk itu mari kita mengidentifikasi ragam hias Nusantara sebagai bentuk budaya khas Indonesia. 1. Kawung di dalam bahasa Sunda berarti arena tau kolang-kaling. Karena itu ragam hias kawung memiliki bentuk menyerupai buah aren yang dipotong melintang sehingga kelihatan empat biji aren. Ragam hias ini telah ada sejak zaman nenek moyang kita, terbukti dengan digunakannya pada hiasan patung-patung candi Hindu di Jawa. 2. Tumpal yaitu ragam hias tradisional Nusantara yang memiliki bentuk dasar segitiga sama kaki. Ragam hias ini dapat ditemukan di hiasan-hiasan candi di Indonesia, serta terdapat juga pada ukuran-ukiran kayu, dan lain-lain. 3. Ragam hias Swastika sudah dikenal pada zaman logam atau zaman perunggu, hal ini dikarenakan banyak ditemukan kerajinan dari bahan perunggu. Swastika merupakan bentuk lain dari meander dan pilin. Ragam hias ini hampir menyebar di seluruh wilayah Nusantara. 4. Pilin adalah ragam hias yang memiliki bentuk dasar huruf S. Dalam variasinya juga berbentuk SS pilin ganda. 5. Meander adalah ragam hias yang memiliki bentuk dasar huruf T. Dalam perkembangannya, ragam hias ini memunculkan ragam hias swastika. 6. Tempet adalah ragam hias yang berbentuk ceplok berulang-ulang. Bentuk ragam hias ini dapat ditemukan di badan-badan candi di seluruh wilayah Nusantara. Ceplok sendiri pada awalnya merupakan motif yang terdapat pada tutup gelas yang bermotif bunga mawar, namun dalam perkembangannya ceplok lebih pada penggambaran kuncup bunga yang sedang mekar. 7. Pohon Hayat berarti pohon kehidupan yang memiliki makna kesuburan dan kehidupan. Ragam hias ini berkembang pesat pada masa masuknya agama Islam dengan bentuk sulur-sulur pohon yang merambat. 8. Lar, dalam bahasa Jawa berarti sayap. Bentuk ini merupakan penyederhanaan ragam hias garuda. Di Jawa dimaknai sebagai simbol kekuasaan. Pada masa terdahulu, penggunaanya hanya dikhususkan pada kalangan bangsawan dan kerabat keraton. 9. Binatang sering menjadi inspirasi dalam menciptakan ragam hias. Pada relief candi Borobudur terdapat ragam hias gajah, sedangkan di Bali banyak dijumpai ukiran berbentuk singa bersayap. Demikian pula dengan benda-benda seni Nusantra lainnya yang memakai binatang sebagai ragam hias. B. Menampilkan Sikap Apresiatif Terhadap Keunikan Gagasan dan Teknik Dalam Karya Seni Rupa Terapan Nusantara Setelah kita mempelajari tentang mengidentifikasi karya seni rupa terapan Nusantara, sekarang mari kita menampilkan sikap apresiatif terhadap keunikan gagasan dan teknik dalam karya seni rupa terapan Nusantara. Pertama-tama kita harus mengerti dan memahami tentang arti apresiasi. Bagaimana kita mengapresiasi?, apa saja lingkup apresiasi?, aspek-aspek apa saja yang yang harus ada dalam mengapresiasi? nah, mari kita pelajari satu-persatu. 1. Ruang Lingkup Apresiasi Apresiasi berasal dari bahasa Inggris appreciate yang artinya menilai atau menghargai. Dengan kata lain, apresiasi adalah kesadaran terhadap nilai-nilai seni dan budaya, serta penghargaan terhadap sesuatu. Apresiasi memiliki tiga tingkatan, yaitu 1 apresiasi empatik, 2 apresiasi estetis, dan 3 apresiasi kritis. Berikut adalah penjabaran masing-masing, antara lain a. Apresiasi empatik adalah jenis apresiasi yang menilai baik dan kurang baiknya suatu karya seni berdasarkan pengamatan indrawi saja. b. Apresiasi estetis adalah apresiasi yang menilai keindahan suatu karya seni dengan melakukan pengamatan dan perasaan yang mendalam. c. Apresiasi kritis adalah apresiasi yang tajam dalam menganalisa suatu karya seni. Jadi, apresiasi jenis ini lebih menyeluruh dalam menilai karya, sehingga penilaian lebih jelas dan terurai. Sebagai tahap pembelajaran dalam menilai mengapresiasi suatu karya, kita harus menilai karya tersebut secara utuh. Kita juga perlu menganalisa bagian per bagian dari karya itu, adapun aspek yang harus ada dalam apresiasi karya adalah a. Ide dan Gagasan Semua hasil karya seni merupakan dorongan dari hasil aktivitas, perenungan, pencarian, dan pemikiran-pemikiran dalam melahirkan sesuatu yang baru dan orisinil. b. Kreativitas Realisasi dari ide dan gagasan akan membentuk kreativitas. Kreativitas adalah kemampuan untuk mengolah sesuatu yang sudah ada menjadi sesuatu yang baru yang sifatnya sama sekali berbeda dengan yang sebelumnya. c. Gaya perorangan atau ekspresi Karya seseorang tentunya berbeda dengan karya orang lain. Hal ini disebabkan oleh perbedaan pendapatnya, pengalaman batin, perenungan, pemahaman, pengalaman, dan filosofi dalam berkarya. Hal inilah yang menyebabkan munculnya gaya perseorangan dalam berkarya seni. 2. Ragam Keunikan Gagasan Karya Seni Rupa Terapan Nusantara Ragam keunikan gagasan karya seni rupa terapan daerah, dapat menjadi inspirasi terciptanya hasil karya seni rupa terpan daerah di Indonesia. Ragam keunikan gagasan dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu a. Objek Karya Seni Rupa Terapan Nusantara Objek karya seni merupakan pokok sasaran penggambaran. Sebagai contoh objek manusia, hewan, tumbuhan dan benda-benda lainnya. b. Tema Karya Seni Rupa Terapan Nusantara Tema karya seni rupa rupa daerah Nusantara diilhami oleh pengalaman yang ada di dlam atau di luar lingkungan pencipta karya. c. Makna Simbolik Karya Seni Rupa Terapan Nusantara Makna Simbolik adalah makna yang terkandung dalam suatu karya seni. Setiap karya seni memiliki makna simbolik berbeda-beda. makna simbolik dapat berupa warna atau bentuk. Contohnya adalah warna merah melambangkan keberanian, warna putih melambangkan kesucian atau kebersihan, dan lain-lain. 3. Ragam Keunikan Teknik Karya Seni Rupa Terapan Nusantara Teknik Karya Seni Rupa Terapan Nusantara seangat beragam. Banyak diantaranya yang sering kita dengar dan lihat di sekitar lingkungan kita. Beberapa diantaranya seperti memahat, mengecor, mengukir dan lain-lain. Untuk lebih memahami tentang keunikan teknik dalam karya seni rupa Nusantara, mari kita bahas satu per satu. a. Teknik Pahat adalah teknik mengurangi bahan sedikit demi sedikit dengan menggunakan alat pahat. Contohnya pembuatan patung, relief, dan ukir b. Teknik Butsir adalah mengurangi dan menambah bahan hingga mendapat bentuk yang diinginkan. Contohnya pembuatan keramik c. Teknik Sapuan adalah teknik membuat karya seni rupa dengan menyapukan kuas ke dalam karya. Contoh pembuatan lukisan. d. Teknik Cor adalah teknik membuat karya seni dengan membuat cetakan dan kemudian dituangkan adonan berupa semen, gips, dan lain sebagainya sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan Contohnya pembuatan patung. e. Teknik Las adalah teknik membuat karya seni dengan menggabungkan satu bahan dengan bahan yang lainnya. f. Teknik Konstruksi adalah teknik menggabungkan / menyusun bahan satu dengan bahan yang lainnya. Misalnya rumah, candi dan bangunan lainnya. g. Teknik Cetak adalah teknik menciptakan karya seni dengan membuat mal cetakan terlebih dahulu. Misalnya, pembuatan keramik atau patung. h. Teknik Tatah pada prinsipnya sama seperti teknik pahat, yaitu mengurangi bahan berupa batu, kayu, atau bahan yang lain, sehingga menghasilkan bahan baru. Misalnya, pembuatan ukiran, relief, dan patung. 1 Pengertian yang beredar secara luas dimasyarakat, 'seni rupa kontemporer' bisa berarti seni rupa kontemporer bisa berarti seni rupa modern dan seni rupa alternatif, seperti: instalasi, happenings,dan performance art, yang berkembang di masa sekarang.Instalasi adalah karya seni rupa yang diciptakan dengan menggabungkan berbagai media, dengan membentuk kesatuan baru, dan menawarkan makna Karena Pada Seni Rupa Suatu Daerah Yang Dihasilkan Merupakan Bentuk Pengolahan Gagasan, Teknik, Media, Dan Arti Yang Berbeda-Beda Tiap Saya, Thank\s 😀 HmZ6L9.
  • h7igae0od5.pages.dev/76
  • h7igae0od5.pages.dev/296
  • h7igae0od5.pages.dev/322
  • h7igae0od5.pages.dev/198
  • h7igae0od5.pages.dev/149
  • h7igae0od5.pages.dev/330
  • h7igae0od5.pages.dev/289
  • h7igae0od5.pages.dev/7
  • h7igae0od5.pages.dev/210
  • aspek yang membedakan karya seni rupa daerah daerah nusantara adalah